1.
Rata-Rata
Hitung
a. Rata-Rata
Hitung = Arithmetic Mean
Notasi :
µ : rata-rata hitung
populasi
x : rata-rata hitung
populasi
·
Rata-Rata Hitung
untuk Ungrouped Data
µ : rata-rata hitung populasi x
: rata-rata hitung sampel
N
: ukuran Populasi n
: ukuran Sampel
x i: data ke-i
Contoh :
Misalkan
diketahui Di kota A hanya terdapat 6 PTS, masing-masing tercatat mempunyai banyak
mahasiswa sebagai berikut : 850, 1100, 1150, 1250, 750, 900
Berapakah
rata-rata banyak mahasiswa PTS di kota A? Rata-Rata Populasi atau Sampel ?
Jawab:
µ
=6000 = 1000
6
·
Rata-Rata untuk Grouped
Data
Nilainya
merupakan pendekatan, biasanya berhubungan dengan rata-rata hitung sampel.
Rumus
menghitung rata-rata populasi sama saja.
x
: rata-rata hitung sampel f i :
frekuensi di kelas ke-i
k
: banyak kelas x
i : Titik Tengah Kelas ke-i
n
: ukuran Sampel
Contoh
:
Jawab
: x = 1679 = 33.58
50
Selain
dengan rumus tersebut, dapat dicari dengan suatu nilai dugaan (M)
2.
Median
Apabila data numerik,
yang terdiri atas n skor diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar,
maka data itu disebut juga statistik urutan, sedangkan skor yang nomor urutnya
k, disebut statistik urutan ke-k dan dinyatakan dengan lambang X [k] . Dalam
hal demikian, rentang data = X [n] - X [1].
Jika n merupakan
bilangan ganjil, maka statistik urutan ke merupakan skor yang terletak di tengah setelah
data diurutkan. Skor itu disebut median. Jadi, apabila n adalah bilangan
ganjil,
Apabila n
merupakan bilangan genap, maka median data adalah rata-rata dari dua skor yang
ditengah, yaitu:
Contoh
:
Jika dari hasil
ujian tujuh orang mahasiswa diperoleh nilai 6, 7, 9, 5, 8, 10, 8. Untuk
menentukan median dari nilai tersebut data diurutkan dari yang kecil ke yang
besar: 5 6 7 8 8 9 10 Karena n = 7 (ganjil), sehingga mediannya adalah
3. Modus
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi.
Modus
dari sekumpulan pengamatan (data) ialah nilai yang paling sering mucul atau
mempunyai frekuensi tertinggi. Dalam data bisa terdapat satu modus (unimodus),
dua modus (bimodus), lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali tidak
memiliki modus. Jika semua pengamatan mempunyai frekuensi sama maka modus tidak
ada.
Contoh
:
a.
Modus dari data 3, 4, 4, 6, 6, 6, 8, 9, adalah 6 karena 6 paling sering muncul
yaitu
sebanyak 3 kali.
b. Misalkan
diketahui data dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Dari
tabel di atas, modus yang sesungguhnya tidak dapat dicari. Oleh karena itu
ditetapkan aturan bahwa kelas yang frekuensinya tertinggi disebut kelas modus,
sedangkan modus dari data dalam distribusi frekuensi tersebut ialah bilangan
dalam kelas modus yang ditentukan dengan rumus:
4.
Hubungan Mean, Median dan Mode
B.
UKURAN
PENYEBARAN
1.
Jangkauan
(Range) Interkuartil
Definisi
Range:
Selisih
antara batas atas dari kelas tertinggi dengan batas bawah
dari
kelas terendah.
Untuk
range data tunggal dirumuskan sbb:
R = X maks − X min
Keterangan:
R
= Range
X maks = Nilai data terbesar
X min = Nilai data terkecil
Contoh :
Deviasi kuartil
Deviasi kuartil
atau rentang semi-interkuartil didefinisikan sebagai
DK
:=Q 3 − Q1
2
2.
Varians
Rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap
data terhadap
rata-rata hitungnya
RUMUS:
3.
Simpangan
Baku
Simpangan baku/deviasi standar data
tunggal dirumuskan sbb:
Keterangan:
s
Simpangan Baku
n
Banyak data
? ? Frekuensi ke- i
x ? Nilai titik tengah kelas ke- i
4.
Data
Tunggal dan Data Kelompok
C. UKURAN LOKASI
1. Kuartil
Ukuran
letak yang membagi distribusi frekwensi menjadi
empat
bagian sama besar.
a. Ada
3 jenis kuartil, yaitu kuartil bawah atau kuartil
pertama
(Q1), kuartil tengah atau kuartil kedua (Q2) dan
kuartil
atas atau ketiga (Q3)
b. Q1
mempunyai sifat bahwa 25% data jatuh dibawah Q1,
50%
data jatuh dibawah Q2 dan 75% jatuh dibawah Q3.
c. Rumus
yang digunakan
2. Desil (decile)
Ukuran letak yang membagi distribusi frekwensi menjadi sepuluh bagian sama
besar.
Ada 9 jenis desil yang dilambangkan dengan D1, D2 sampai D9
D1 mempunyai sifat bahwa 10% data jatuh dibawah D1, 20% data jatuh dibawah D2
dan seterusnya sampai 90% jatuh dibawah D9.
Dapat digunakan untuk menghitung data tunggal dan data berkelompok
3. Persentil (percentile)
Ukuran letak yang membagi distribusi frekwensi menjadi seratus bagian sama
besar.
Ada 99 jenis desil yang dilambangkan dengan P1, P2 sampai P99
P1 mempunyai sifat bahwa 1% data jatuh dibawah P1, 2% data jatuh dibawah P2 dan
seterusnya sampai 99% jatuh dibawah P99.
Dapat digunakan untuk menghitung data tunggal dan data berkelompok
0 komentar:
Posting Komentar