Kamis, 06 November 2014

Tiga Cara Rangkaian Elektronika Sederhana

1.Rangkaian Lampu

 Baca 

Otomatis

 

Rangkaian Lampu Baca Otomatis adalah rangkaian aplikasi elektronika dimana rangkaian ini bisa menghasilkan energi cahaya seperti halnya lampu pijar sebagai penerang ruangan atau kamar. Orang bijak bilang, buku adalah gudang ilmu.  Membaca buku memang salah satu kegiatan yang mengasyikkan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai hiburan. Bahkan
membaca oleh sebagian orang dijadikan trik  supaya cepat terlelap tidur.  Tak heran jika banyak orang membaca buku (novel, majalah, dll) sembari menanti kantuk datang.


Guna melakukan aktivitas membaca di kamar tidur biasanya menggunakan lampu baca.  Persoalan lain timbul tatkala Anda tiba-tiba tertidur pulas sehingga lupa memadamkan (mematikan) lampu baca tersebut.  Dari segi ilmu ekonomi jelas Anda rugi karena dengan tidak memadamkan lampu baca berarti Anda tidak hemat energi.  Nah untuk mengatasi masalah ini maka terciptalah Rangkaian Lampu Baca Otomatis

Gambar skemanya kami sajikan di bawah ini.





Berikut ini daftar komponen yang diperlukan :

R1 = 1K
R2 = 4K7
R3 = 10M
R4 = 1M
R5 = 10K
C1 = 470µF / 25V
C2- C4 = 100nF / 63V
C1 = 470µF / 25V
C2- C4 = 100nF 63V
D1- D4 = 1N4002
D5 = 5 mm LED warna merah
IC1 = CD4012
IC2 = CD4060
Q1 = BC  328
Q2 = BC 547
P1, P2 = Saklar
T1 = Transformator 9 Volt 1VA
RL1 = Relay 10.5V 470 Ohm 2A 220V
PL1 = Plug cowok
SK1 = Soket cewek

Rangkaian Lampu Baca Otomatis ini akan menyalakan sebuah lampu atau alat lain untuk waktu tertentu (misalnya 30 menit) dan kemudian mematikannya. Hal ini sangat berguna ketika Anda membaca di tempat tidur pada malam hari. 

Rangkaian ini akan  mematikan lampu samping di tempat tidur Anda secara otomatis setelah pembaca tertidur.  Biasanya untuk menunggu kantuk datang perlu waktu baca sekitar 30 – 60 menit. 

Setelah turn-on dengan menekan tombol P1, LED menyala selama sekitar 25 menit, tapi kemudian mulai berkedip selama dua menit, berhenti berkedip selama dua menit dan berkedip selama dua menit sebelum beralih lampu padam, sehingga menandakan bahwa tepat waktu baca ini segera berakhir. Jika Anda ingin memperpanjang bacaan, lampu  bisa mendapatkan lagi setengah jam cahaya dengan menekan P1.
 

  

2. Rangkaian Senter Otomatis


Anda tentunya sudah sering dan sangat akrab dengan apa yang disebut senter ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, senter adalah alat untuk menerangi gelap berupa tabung dengan bola lampu kecil di ujungnya yang tertutup kaca dan memakai baterei untuk menyalakannya. 

Hampir semua orang memilikinya, terutama sekali para peronda malam. Kali ini kita akan mencoba merakit Rangkaian Senter Otomatis yang diterapkan pada sebuah senter rumah. Alat-alat ini berfungsi sekali untuk mengatur pencahayaan senter seperti nyala terang, redup atau sesuai dengan keinginan kita.

Desain senter yang paling umum seperti yang dilansir Wikipedia yaitu lampu rumahtangga yang sederhana dengan pegangan menyerupai tabung dan mengandung baterei. Pegangan ini ditempel pada sebuah rakitan yang menutupi bohlam. Desain khusus diperlukan untuk penggunaan industri dan profesional. Senter untuk keperluan khusus terdiri dari lampu dengan materi yang lebih berat, tahan lama, dan menghasilkan cahaya yang lebih terang. Ada desain lain yang menggunakan lampu LED sebagai bohlam lampunya. 

Lampu LED memang tidak seterang lampu pijar konvensional, namun konsumsi energi dari lampu LED ini terbilang rendah sehingga dapat bertahan selama ratusan jam. Faktor-faktor yang dipertimbangkan saat mendesain senter antara lain output cahayanya, daya tahan, dan kemampuan untuk beroperasi pada lingkungan khusus. Daya tahan baterei juga merupakan faktor penting. 

Di bawah ini kami sajikan Rangkaian Senter Otomatis.



Daftar komponen :

R1 = 8K2
R2 = 33K
R3 = 4K7
R4 = 8K2
R5 = 5K6
R6 = 390 Ohm
C1 = 47nF
C2 = 47nF
T1 = Tipe TUN
T2 = Tipe TUN
T3 = Tipe TUN
T4 = BC141
D1 = Tipe DUS
L1 = Lampu 4,5 – 9 Volt
P1 = 100K
B  = Baterei 6 – 12 Volt


Dalam merakit Rangkaian Senter Otomatis ini usahakan unit rangkaiannya bisa dimasukkan ke dalam kotak senter yang sesuai dengan jenis-jenis dan ukuran-ukuran yang kita gunakan. Dengan menggunakan potensiometer sebagai pengatur cahaya maka sekarang kita bisa menghemat energi dari senter tersebut.

Rangkaian Senter Otomatis. Tentunya Anda sudah sering mendengar dan sangat akrab dengan apa yang disebut senter ini sehingga hampir semua orang mempunyai dan terutama sekali para peronda malam dan security.Senter adalah sebuah alat listrik portabel yang merupakan sumber cahaya untuk menerangi dan dioperasikan dengan baterai. Biasanya sumber cahayanya adalah dari sebuah bola lampu pijar kecil

 

 

 

3. Rangkaian Penutup Pintu Garasi Otomatis

 

   Rangkaian Penutup Pintu Garasi Otomatis adalah rangkaian aplikasi elektronika yang bisa menutupkan pintu garasi secara otomatis. Garasi memang cukup penting keberadaannya bagi Anda yang memiliki kendaraan, terutama mobil. Disimpan dalam garasi membuat mobil jadi awet karena terhindar dari pengaruh cuaca seperti sengatan sinar matahari, hujan dan angin. Mobil tidak cepat mengalami pengeroposan. Selain itu untuk mengamankan dari tindakan pencurian. Garasi biasanya berbentuk sebuah bangunan yang terpisah atau bersatu dengan bangunan / rumah utama.

   Namun pada kenyataannya, tak sedikit si pemilik kendaraan sering malas untuk menutup dan membuka pintu garasi ketika mobil akan masuk atau keluar dari garasi.  Tampaknya memang kurang praktis, jika sudah berada di dalam mobil harus keluar lagi hanya untuk menutup pintu garasi. Apalagi bila Anda ini tergolong salah seorang manusia super sibuk.  Nah, untuk mengatasi masalah ini, kami perkenalkan Rangkaian Penutup Pintu Garasi Otomatis buat Anda.  Silakan lihat dan pelajari gambar skemanya di bawah ini.

 

Gambar Rangkaian Penutup Pintu Garasi Otomatis.

 

Rangkaian Penutup Pintu Garasi Otomatis ini memanfaatkan relay sebagai saklar otomatis. Rangkaian ini akan menutup setelah dua menit dengan C3 dan empat menit dengan penambahan C2.

Fitur lainnya adalah untuk memastikan bahwa pintu garasi benar-benar bekerja. S3 (NC magnetik) terletak di pintu garasi dan mengaktifkan rangkaian ketika pintu garasi terbuka. RL1 adalah timer reset. Ini dijalankan dalam posisi “on” selama dua menit oleh C3 sedangkan kapasitor pemicu, C4, dibebankan. RL2 adalah saluran, mengarahkan C4 baik pada RL3 atau R1 untuk tanah ketika off. Tujuan R1 adalah untuk mencegah lengkungan seluruh kontak dan debit cepat. RL1 dalam mode mundur akan mengatur ulang dan membuka pintu. Ketika me-reset lagi, pintu akan menutup. 

0 komentar:

Posting Komentar